Alamat
Pondok Manggis Kincir Air, Bojong Baru Kec. Bojong Gede Kab. Bogor Jawa Barat, 16320, Telp. +62-21 49116747 , +62-813 14004943 ,+62-858 88321521,
E-Mail: tholabulilmi49@yahoo.com Face Book : Nurul Ilmi
Kamis, 17 April 2014
Misteri Umur 40 Tahun
DARI Hari ke hari Mesteri keajaiban Al-Quran masih terus tersingkap di hadapan kita. Dan hari ini kita mendapatkan pengetahuan baru yang memastikan bahwa kinerja pikir seseorang mulai berkurang pada umur dini.
Dalam salah satu arikel pernah membahas tentang pertumbuhan Otak yang terus berkembang sampi pada umur 40-an. Kemudian terhenti sampai pada umur ini. Dan hari ini para Ilmuwan juga telah memastikan hal itu bahwa pertumbuhan otak akan mengalami reduksi setelah berumur sekian. Maka terdapat studi baru yang dipublikasikan dari “Jurnal kedokteran Inggris” yang memaparkan bahwa jumlah usia sangat berpengaruh terhadap perubahan kognitif pada seseorang. Dan terkadang pada kasus-kasus tertentu berakibat timbulnya penyakit Alois Alzheimer (kepikunan dini) atau penyakit lain dari jenis dimensia (pikun) dan kadang bermula pada usia dini, pada pertengahan atau akhir-akhir Umur 40-an.
Para peneliti mengatakan bahwa penurunan itu sangat minim sehingga kecil kemungkinkan untuk diteliti dalam kehidupan sehari-hari, dan hal itu telah diungkapkan dari sebuah riset obat yang menyertakan peserta setiap tiga atau empat tahun, maka hasil riset terakhir menjadi penting karena membuktikan obat tersebut efektif sebagai penawar kepikungan jika digunakan ketika muncul gejala-gejala penurunan kinerja kongnitif.
Penelitian sebelumnya telah berkesimpulan bahwa penurunan kinerja kongnitif pada manusia terjadi sebelum usia enam puluh tahun. Akan tetapai hasil riset terakhir menujukkan bahwa hal itu terjadi pada pertengahan usia.
Jadi, ketika seseorang berumur empat puluh tahun maka pertumbuhan otaknya telah terhenti dan setelah umur ini sel-sel otak mulai rusak, tetapi tanpa penelitian dan studi yang rumit serata dilengkapai dengan peralatan yang canggih, sangat kecil kemungkinan untuk menyadari hal tersebut.
Dan kembali kami katakan: Maha suci Allah! Bukankah Al-Quran telah mengisyaratkan hal ini sebelum 1400 tahun lalu, tatkala mengisyaratkan bahwa manusia ketika mencapai batas kinerja otaknya pada Usia empat puluh tahun, maka akan mengalami penurunan setelah itu! Allah Swt berfirman :
“… sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat yang telah Engkau berikan…” (QS. Al-Ahqaaf: 15)
Diterjemahkan oleh: Khairul Amri H
Referensi:
http://www.kaheel7.com
http://arabic.cnn.com/2012/scitech/1/9/mental.health_age/index.htm
Senin, 14 April 2014
Ini Dia Ciri-ciri Harta Penuh Berkah
“Sesungguhnya Allah Maha baik, dan tidak menerima kecuali yang baik…” (HR. Bukhari Muslim).
HADIST ini menjelaskan bahwa harta yang berkah adalah harta yang disenangi Allah. Ia tidak harus banyak. Sedikit tapi berkah lebih baik dari pada yang banyak tetapi tidak berkah. Untuk mendapatkan keberkahan harta harus halal. Karena Allah tidak mungkin memberkahi harta yang haram.
Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 100 dijelaskan bahwa tidaklah sama kwalitas antara harta haram dengan harta halal, sekalipun harta yang haram begitu menakjubkan banyaknya. Sekali lagi tidaklah sama antara harta halal dengan harta haram. Harta haram dalam ayat di atas, Allah sebut dengan istilah khabits.
Kata khabits menunjukkan sesuatu yang menjijikkan, seperti kotoran atau bangkai yang busuk dan tidak pantas untuk dikonsumsi karena akan merusak tubuh: secara fisik maupun mental. Tidak ada manusia yang mau memakan kotoran dan yang busuk. Sementara harta halal disebut dengan istilah thayyib, artinya baik, menyenangkan dan sangat membantu kesehatan fisik dan mental jika dikonsumsi.
Secara mentalitas dan psikologis harta mampu mempengaruhi hati manusia. Harta haram apapun bentuknya yang diperoleh dari hasil mencuri, merampok, menipu, korupsi, illegal loging, riba, suap dan lain sebaginya, hanya akan menuntun pemiliknya untuk menjadi rakus dan kejam. Mengalami kebutaan hari nurani karena tidak mampu lagi membedakan mana harta yang baik dan tidak baik. Hanya hewanlah yang berperilaku demikian, memakan apa saja yang ada di hadapannya tanpa peduli siapa pemilik dari makanan tersebut. Seorang yang terbiasa mengkonsumsi harta haram jiwanya akan meronta-ronta. Merasa tidak tenang, tanpa diketahui sebabnya. Kegelisahan demi kegelisahan akan terus menyeretnya ke lembah yang semakin jauh dari Allah. Lama kelamaan ia tidak merasa lagi berdosa dengan kemaksiatan. Berkata bohong menjadi akhlaknya. Ia merasa tidak enak kalau tidak berbuat keji. Karenanya tidak mungkin harta haram -sedikit apalagi banyak- mengandung keberkahan. Allah sangat membenci harta haram dan pelakunya. Seorang yang terbiasa menikmati harta haram doanya tidak akan Allah terima: Rasulullah SAW pernah menceritakan bahwa ada seorang musafir, rambutnya kusut, pakaiannya kumal, menadahkan tangannya ke langit, memohon: yaa rabbi yaa rabbi, sementara pakaian dan makanannya haram, mana mungkin doanya diterima (HR. Muslim)
Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari berbagai kejadian dalam kehidupan yang menunjukan harta telah menjadi musibah dan ujian bagi pemiliknya. Amat sangat mudah bagi Allah mengambil apa saja yang ada pada diri kita. Sebab semua yang kita miliki hari ini adalah titipan Nya belaka. Tidak ada gunanya menyombongkan diri memiliki uang yang banyak, harta benda, kendaraan dan keturunan yang cantik karena bagi Allah semua adalah titipan dan sekaligus ujian. Dengan kehendaknya Allah dapat membuat seseorang yang kaya raya menjadi bangkrut dengan menimpakan sakit yang mematikan. Hartanya tak mampu membantu dan habis dengan sendirinya. Orang yang pamer kendaraan mendapat ujian kecelakaan atau kendaraan tersebut rusak tanpa diketahui sebabnya. Ataupun memiliki anak cantik tetapi perbuatannya memalukan keluarga.
Dari harta yang haram juga menyebabkan doa seseorang ditolak, sedekahnya pun ditolak. Ibn Hibban terkait dengan hal ini meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: “Orang yang mendapatkan hartanya dengan cara haram, lalu ia bersedekah dengannya, ia tidak akan mendapat pahala dan dosanya tetap harus ia tanggung”. Imam Adz Dzahaby menambahkan dalam riwayat lain: “Bahwa harta tersebut kelak akan dikumpulkan lalu dilemparkan ke dalam neraka Jahannam”. Maka tidak ada jalan lain untuk meraih keberkahan kecuali hanya dengan merebut harta halal sekalipun sedikit dan nampak tidak berarti.
Ciri utama harta berkah
Ada beberapa ciri yang menunjukan keberkahan harta
a. Menambah ketakwaan.
Firman Allah dalam Surat Almaidah ayat 100 “Tidak sama yang buruk (harta yang haram) dengan yang baik (harta halal), meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan”
Dalam ayat ini, setelah Allah menegaskan pentingnya kwalitas harta halal, Alalah Yang Maha Kaya lalu memerintahkan, untuk bertakwa, suatu indikasi bahwa tidak mungkin harta haram akan membantu mencapai ketakwaan. Semakin banyak rezeki diperoleh seseorang semakin ia tunduk kepada Allah. Tidak merasa sombong sebagaimana dilakukan Far’aun dan Qarun yang keduanya melakukan pembangkangan terhadap Allah dengan menganggap diri mereka Tuhan dan mendapatkan kekayaan atas jerih keringat sendiri tanpa bantuan Allah. Sebagai jawaban atas kedurhakaan itu, keduanya Allah musnahkan. Firaun dengn memiliki bala tentara yang banyak, harta yang melimpah, istana megah akhirnya dibenamkan kedalam luat merah bersama dengan armadanya. Sangat mudah bagi Allah hanya dengan membelah lautan.
Adakalahnya kita temukan seseorang yang melimpah harta tetapi tetap rajin datang shalat berjamaah, pandangannya tunduk kepada orang lain tanpa ada terlihat kesombongan. Kesehariannya sederhana jauh dari keborosan. Kendaraannya digunakan di jalan Allah, anak-anaknya beriman dan menjaga auratnya. Setiap waktunya zakatnya dikeluarkan dengan memberikan kepada fakir miskin, orang tidak mampu dengan memberdayakan mereka sehingga lebih mandiri. Menyantuni anak yatim dan membela hak-hak orang lemah.
b. Memberikan rasa aman
Dalam surat Ibrahim ayat 24-26, Allah mengumpamakan setiap kebaikan (kalimatun tayyibah) termasuk di dalamnya harta halal dengan sebuah pohon yang kokoh, akarnya menghujam ke bumi, cabangnya menjulang ke langit, memberikan buahnya setiap saat. Sebaliknya setiap keburukan (kalimatun khabitsah) termasuk harta haram, akan menjadi seperti pohon yang goyah, akarnya hanya melingkar dipermukaan bumi, tidak berbuah serta tidak memberikan rasa aman bagi siapa saja yang berteduh dibawahnya.
c. Mengantarkan kapada amal shaleh
Hai para rasul, makanlah yang baik-baik (halal), dan kerjakanlah amal yang saleh (QS, 23:51). Perhatikan hubungan harta halal dengan amal saleh.
d. Mendorong untuk bersyukur
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah. Di sini tergambar bahwa hanya harta halal yang bisa membuat seorang hamba pandai bersyukur.
Ibnu Hajar menulis bahwa terkadang suatu kehancuran terjadi pada hartanya, terkadang juga menimpa pemiliknya, dan terkadang pemiliknya dijauhkan dari amal shalih. Sebaliknya, barangsiapa menafkahkan hartanya dijalan Allah, maka hartanya akan diberkahi. Bahkan dalam sebuah hadits lain disebutkan barangsiapa menyedekahkan hartanya dengan baik, maka Allah SWT akan menjaga harta yang ditinggalkannya bahkan setelah kematiannya, ahli warisnya tidak merusak hartanya dan tidak membelanjakan hartanya untuk hal yang sia-sia.
Apabila harta tidak disedekahkan, pada umumnya harta itu akan mendatangkan akibat buruk kepada anak-anaknya setelah ia meninggal dunia. Bahkan sekiranya hak orang lain tersebut tidak kita keluarkan?. Maka Allah akan merampas dengan cara yang tidak kita sangka dan tidak kita sukai. Bagaimana Caranya?. Mari kita tanya diri kita masing-masing. Pernahkah kita mengalami peristiwa kehilangan barang berharga, atau barang kita rusak secara tidak wajar, atau kita terpaksa mengeluarkan biaya karena suatu peristiwa yang tidak kita duga?. Jika pernah, coba tanyakan lagi pada diri kita masing-masing, sudahkah kita keluarkan harta yang bukan menjadi hak kita tersebut?. Wallahu alam bishawwab. [Disarikan Tim Redaksi Buletin Mitra Ummat]
Selasa, 01 April 2014
Mengapa Minum Tidak Boleh Sambil Berdiri
1500 TAHUN yang lalu Rasulullah Muhammad saw memperingatkan keluarga
dan para sahabatnya untuk jangan pernah minum sambil berdiri. Selain
murni hanya karena perintah Allah swt, tak ada alasan lain yang lebih
khusus. Reaksi para sahabat? Mendengar dan taat.
Namun kemudian, beberapa abad setelah perintah Rasul itu, para ilmuwan zaman sekarang menemukan kenyataan lain tentang tidak bolehnya minum sambil berdiri.
Dari Anas dan Qatadah radhiallaahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri”. Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi,” (HR. Muslim dan Turmidzi). Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!” (HR. Muslim)
Pendapat para ilmuwan Muslim
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan pernah sekali minum sambil disfungsi pencernaan. Begitu pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan, tidak etis dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin.”
Dr. Ibrahim Al-Rawi melihat bahwa manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupkan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat tepenting pada saat makan dan minum. Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus –menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
Mekanisme minuman dan makanan yang masuk ke dalam tubuh
Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.
Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum. Wallohu alam bi shawwab. [sa/islampos/kolomputra/berbagaisumber]
Namun kemudian, beberapa abad setelah perintah Rasul itu, para ilmuwan zaman sekarang menemukan kenyataan lain tentang tidak bolehnya minum sambil berdiri.
Dari Anas dan Qatadah radhiallaahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri”. Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi,” (HR. Muslim dan Turmidzi). Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!” (HR. Muslim)
Pendapat para ilmuwan Muslim
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan pernah sekali minum sambil disfungsi pencernaan. Begitu pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan, tidak etis dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin.”
Dr. Ibrahim Al-Rawi melihat bahwa manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupkan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat tepenting pada saat makan dan minum. Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus –menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
Mekanisme minuman dan makanan yang masuk ke dalam tubuh
Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.
Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum. Wallohu alam bi shawwab. [sa/islampos/kolomputra/berbagaisumber]
Langganan:
Postingan (Atom)