Alamat

Pondok Manggis Kincir Air, Bojong Baru Kec. Bojong Gede Kab. Bogor Jawa Barat, 16320, Telp. +62-21 49116747 , +62-813 14004943 ,+62-858 88321521,
E-Mail: tholabulilmi49@yahoo.com Face Book : Nurul Ilmi

Selasa, 26 Agustus 2014

Silaturahmi Majelis Guru, Santri dan Wali Santri di Awal Tahun Pelajaran 2014-2015 Pondok Pesantren Nurul Ilmi,..

Mohon Bantuan untuk Pembangunan Masjid dan Ruang Kelas Pondok Pesantren Nurul Ilmi, ...

Bismillahirrahamanirrahim Terima kasih atas Bantuan, Zakat Infaq, Shodaqoh dll yang Bapak/Ibu Donatur dan Dermawan berikan untuk Pembangunan Masjid dan Ruang Kelas Pondok Pesantren Nurul Ilmi melalui: 1. Rekening Bank Syariah Mandiri (BSM) 705-924-2061 a/n YAPIS Nurul Ilmi Pd Manggis Bj Baru 2. Rekening Bank Central Asia (BCA) 167-067-0186 a/n H.Faisal 3. Rekening Bank Mandiri 157-00-0061566-7 a/n Faisal Semoga menjadi Amal Sholeh yang diterima Allah swt, amiin Wassalam Pengasuh KH.Faisal M Ali Nurdin, Lc,MA

Acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Nurul Ilmi dan Ruang Kelas, Kamis 26 Juni 2014,.

Lima Tips Menghafal Al-Qur'an dari Imam Masjidil Haram,..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghafal kitab suci Alquran merupakan hal yang paling mulia. Selain memiliki banyak keutamaan di akhirat, Allah juga berjanji akan meninggikan derajat mereka yang hafal Alquran dibanding para hamba-Nya yang lain. Imam Masjid Nabawi, Syaikh Sa'ad Al Ghamidi memberikan lima tips yang harus diperhatikan bagi penghafal Alquran. Tips tersebut harus diperhatikan, khususnya bagi orang yang sama sekali tak bisa berbahasa Arab. Pertama, harus mempunyai tujuan yang jelas. "Teman-teman Indonesia harus memiliki tujuan yang jelas, apa tujuan antum menghafal Alquran," katanya, Ahad (31/3) malam. Kedua, ujar Sa'ad, harus ada lembaga yang menyelenggarakan program menghafal Alquran. Lembaga ini berfungsi untuk mengkoordinasi mereka yang ingin menghafal Alquran agar nantinya tidak patah dan berhenti di tengah jalan. Ketiga, harus ada metode yang digunakan dan tak asal begitu saja. Jika memang ingin sungguh-sungguh, maka mesti ada metode yang dipakai. "Metode yang digunakan harus efektif dan bisa digunakan bagi seluruh kalangan. Sebab, kemampuan masing-masing orang dalam menghafal berbeda-beda. Ada yang bisa menghafal satu halaman per hari, namun ada juga yang hanya bisa menghafal satu ayat saja per hari," jelasnya. Keempat, harus ada mu’allim (guru) yang menjadi rujukan dan mempunyai kemampuan membaca Alquran dengan baik dan benar. "Jadi mu’allim harus dilihat juga, apakah bacaannya fasih? Apakah hafalan Alqurannya baik? Apakah dia bisa menjadi qudwah (tauladan) dari kepribadian dan akhlaknya? Jadi memang diperlukan seleksi yang ketat dalam menentukan mu’allim itu,” jelas Syaikh. Kelima, harus ada follow-up setelah menyelesaikan hafalan Alquran. Jadi, mereka yang telah merampungkan hafalan Alquran mereka tidak dibiarkan begitu saja. "Bagi sebahagian madrasah Tahfidz Alquran hanya menfokuskan santrinya bagaimana mencetak para hafiz Quran. Namun yang tak kalah pentingnya, apa yang akan mereka lakukan setelah mereka menjadi hafiz Quran?” paparnya.

Selasa, 05 Agustus 2014

Daya Pikat Guru

dakwatuna.com - Pesona dan daya pikat guru bukanlah terlihat dari kecantikan atau ketampanan wajahnya seperti halnya para artis dan aktor layar perak yang mengandalkan rupa atau wajahnya sebagai pesona dan daya pikat bagi penggemarnya. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia mereka, semakin pudar pula pesona dan daya pikat dirinya bagi penggemarnya. Pesona dan daya pikat guru tidak ditentukan oleh harta yang banyak dan kekayaan yang melimpah sebagaimana harta dan kekayaan yang dimiliki oleh pengusaha yang sukses (konglomerat ). Melahirkan decak kagum bagi banyak orang apalagi ketika mereka peduli pada masyarakat dengan memberikan bantuan berupa sembako yang diliput luas oleh media massa untuk menyiarkan “kedermawanannya”. Namun ketika dia tidak lagi kaya raya atau tidak lagi beraksi di depan kamera maka mereka seperti tidak ada lagi, hilang dalam ingatan banyak orang yang dibantunya selama ini. Pesona dan daya pikat guru tidak disebabkan oleh jabatannya yang tinggi dan pangkatnya yang selalu menjulang seperti halnya para jenderal yang menyandang “bintang” di pundaknya, menunjukkan kehebatan dan keperkasaan dirinya. Hal ini menjadi pesona dan daya pikat bagi sebagian orang untuk bisa meraih “titel agung” itu walaupun dengan berbagai cara. Orang semacam ini tidak lagi dihormati dan disanjung tinggi setinggi bintang di pundaknya ketika masa pensiunan menghampiri hidupnya atau ketika bintangnya tidak lagi bersinar terang. Namun pesona dan daya pikat guru tergambar dari kepribadiannya, sikap perilaku yang menghiasi hidupnya, dan keteladanan yang mempesona. Dengan demikian guru mampu mengambil hati anak didik, bersama-sama merakit masa depan mereka meraih prestasi gemilang, sukses dunia sampai ke akhirat. Apabila hal ini dapat diperankan oleh guru secara maksimal maka mereka layak menjadi “ Sang Idola“, guru yang didengar kata-katanya, dicontoh perbuatannya, ditunggu kehadirannya, tampil sebagai figur utama dalam diri anak didik sehingga dirinya dicintai anak didiknya sepanjang masa, sekalipun jasadnya sudah berkalang tanah, namun karya dan jasanya akan tetap terkenang selama-lamanya sampai dunia menutup usia. Dalam dunia pendidikan keteladanan guru memang sangat penting. Keteladanan merupakan aspek yang menentukan dalam keberhasilan suatu pendidikan. Betapa pintarnya seorang guru menyampaikan pesan kebaikan atau pelajaran pada anak didiknya, namun apabila tidak diikuti dengan keteladanan maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Sebaliknya seorang guru yang memberikan keteladanan pada anak didik, pengaruhnya sangat besar dan mengesankan, memudahkan anak didik untuk memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu seorang guru harus dapat menjadi teladan bagi anak didiknya sehingga memudahkan mereka untuk melaksanakan kebaikan dan mempraktekkan ilmu yang telah guru berikan padanya. Guru harus mampu mengambil hati anak didik dengan keteladanan yang nyata, apabila ini sudah dapat diperankan oleh guru dengan sempurna maka guru akan dapat tampil sebagai “ Sang Idola “ Sebagai pengokoh bagi dirinya, seorang guru harus mempelajari kesuksesan Rasulullah Saw dalam memerankan tugas kependidikan dan keguruan sekaligus menjadikannya teladan utama bagi guru dalam menunaikan tugas mulia ini. Rasulullah Saw telah memerankan tugas ini dengan baik dan benar sehingga berhasil mengantarkan umatnya sebagai Khairu Ummah (umat terbaik ) dalam sepanjang sejarah kehidupan manusia. Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/08/05/55390/daya-pikat-guru/#ixzz39Z3J6YAi Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook